Manfaat dan Risiko Makan Ikan Kalengan

Manfaat dan Risiko Makan Ikan Kalengan
Ilustrasi ikan kalengan. Credits: Freepik

Bagikan :


Makan ikan kalengan bisa menjadi alternatif praktis untuk menikmati manfaat nutrisi ikan, terutama bagi mereka yang menginginkan kemudahan dalam menyantap ikan.

Ikan kalengan sangat praktis karena sudah dimasak dan bisa langsung dimakan atau hanya membutuhkan sedikit pengolahan sebelum disajikan. Selain itu, produk ini juga awet disimpan pada suhu ruang, sehingga dapat menjadi stok makanan jangka panjang tanpa khawatir cepat basi.

Namun, seperti halnya makanan olahan lainnya, ikan kalengan memiliki risiko tertentu. Ketahui lebih lanjut mengenai manfaat dan risiko mengonsumsi ikan kalengan.

 

Manfaat Makan Ikan Kalengan

Ikan kalengan bisa menjadi alternatif asupan protein yang berkualitas dengan minim pengolahan. Berikut adalah beberapa manfaat mengonsumsi ikan kalengan:

Sumber protein berkualitas

Ikan kalengan, seperti tuna dan sarden, kaya akan protein yang penting untuk memperbaiki jaringan tubuh, meningkatkan kekuatan otot, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut. Meskipun telah melalui proses pengalengan, kandungan protein dalam ikan kalengan tetap terjaga dengan baik. Hal ini menjadikannya pilihan sumber protein yang praktis untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Kaya akan asam lemak omega-3

Ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon dan sarden, mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung, otak, dan sistem saraf. Omega-3 dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi otak.

Baca Juga: Beda Asam Lemak Omega-3, Omega-6 dan Omega-9 dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Sumber vitamin dan mineral penting

Ikan kalengan mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin D, kalsium, dan zat besi. Vitamin D membantu mendukung kesehatan tulang, sementara kalsium dan zat besi berperan dalam menjaga kepadatan tulang dan memastikan fungsi darah yang optimal.

Praktis dan tahan lama

Keunggulan utama mengonsumsi ikan kalengan adalah daya tahannya yang lama. Ikan kalengan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa khawatir akan busuk.

Hal ini menjadikan ikan kalengan sebagai alternatif praktis dan terjangkau bagi banyak orang. Penyimpanan yang tepat juga menjadikannya solusi dalam situasi darurat sebagai bahan makanan cadangan.

 

Risiko Makan Ikan Kalengan

Meskipun unggul dalam hal praktis dan ekonomis, mengonsumsi ikan kalengan juga bisa membawa risiko negatif yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:

Tingginya kandungan garam dan pengawet

Ikan kalengan umumnya mengandung garam dan pengawet yang cukup tinggi. Kandungan ini berperan penting dalam memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas produk.

Namun, konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, sangat penting untuk membaca label pada kemasan dan memilih produk ikan kalengan yang rendah garam dan pengawet.

Kontaminasi logam berat

Beberapa jenis ikan yang dikalengkan mungkin mengandung logam berat seperti merkuri. Konsumsi merkuri yang berlebihan dapat berbahaya bagi sistem saraf, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.

Meskipun sebagian besar produk ikan kalengan telah melalui proses pengawasan, disarankan untuk tetap membatasi konsumsinya atau memilih jenis ikan yang lebih rendah risiko kontaminasi, seperti sarden atau salmon.

Baca Juga: Penyakit Minamata, Keracunan Merkuri Berat yang Menyerang Sistem Saraf Pusat

BPA pada kemasan kaleng

Sebagian besar produk ikan kalengan menggunakan kaleng yang dilapisi oleh Bisphenol A (BPA). BPA yang larut ke dalam makanan dikaitkan dengan risiko gangguan hormon serta masalah kesehatan lain, seperti risiko diabetes dan gangguan jantung.

Potensi alergi dan reaksi sensitivitas

Beberapa orang mungkin mengalami alergi atau reaksi sensitivitas akibat kandungan bahan tambahan yang digunakan selama proses pengalengan. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam memilih produk ikan kalengan, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap bahan tertentu, dan pastikan produk tersebut bebas dari alergen yang dapat membahayakan kesehatan.

 

Dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko yang ada, ikan kalengan dapat menjadi pilihan praktis dan bergizi asalkan dikonsumsi dengan bijak. Pastikan untuk memilih produk berkualitas, membaca label dengan cermat, dan mengonsumsinya dalam jumlah yang seimbang untuk mendukung pola makan sehat.

Jika memiliki pertanyaan mengenai ikan kalengan atau masalah kesehatan, Anda dapat menggunakan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 19 November 2024 | 12:02

Kayla McDonnell (2019). Canned Food: Good or Bad?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/canned-food-good-or-bad 

Cancer Council. Can canned food such as tuna and sardines cause cancer?. Available from: https://www.cancer.org.au/iheard/can-canned-food-such-as-tuna-and-sardines-cause-cancer 

Nazneen Memon, BHMS, PGDCR. Is Canned Food Good or Bad?. Available from: https://www.medicinenet.com/is_canned_food_good_or_bad/article.htm 

Kelli McGrane, MS, RD (20200. Is Canned Tuna Good for You, or Bad?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/is-canned-tuna-healthy 

DEFA (2024). Sodium in Canned Foods. Available from: https://www.diabetesdefa.org/index.php/assets/document/sodium-canned-foods 

Stephanie Brown (2023). Canned Tuna May Contain 'Dangerous Spikes' of Mercury, New Report Finds. Available from: https://www.verywellhealth.com/mercury-in-tuna-7109556